Rabu, 08 Februari 2012

oh my road



Malam itu hujan deras dan aku masih tertahan di stasiun menanti ayahku menjemput. And well.. ayahku datang tanpa jas hujan padahal kami akan pulang naik motor. Bagaimana mungkin padahal seperangkat alat elektronik dibayar tunai sedang bersemedi di dalam tasku. Sebelum memulai perjalanan menuju rumah tercinta akhirnya makan bakso stasiun menjadi pilihan sambil menanti hujan reda. Dan benar saja, bakso sudah habis plus lontong dan teh hangat maka hujan sedikit demi sedikit pergi dan memberi kesempatan pengguna motor tanpa jas hujan melenggang di jalan raya untuk melanjutkan perjalanan. Tapi bukan hujan jika tak menyisakan satu lagi masalah. Genangan air di jalan raya ternyata tidak bisa dianggap enteng. Nampaknya sepele tapi berpotensi bahaya sangat besar bahkan sampai tingkat dewa.


Jalanan malam dengan lampu temaram dan udara pasca hujan mungkin sukses membuat pengguna motor mengantuk dan hilang sedikit konsentrasi. Termasuk salah satu pengguna jalan entah siapa namanya, sebut saja Nn.X yang sedang membonceng wanita separuh baya sebut saja Ny.Y. Sepeda motor matic dengan body ramping berwarna putih itu berhenti begitu saja di tengah jalan. Ternyata Ny.Y telah jatuh dari motor beberapa meter dibelakang Nn.X  tanpa ia disadari. Bagaimana bisa? Ternyata saat melewati Genangan air hujan di tengah jalan raya, jalan itu berlubang cukup besar sehingga menimbulkan goncangan yang mungkin mirip gempa bumi sehingga Nn.X tidak sempat tahu bahwa Ny.Y sudah terjatuh dengan kedua sandal telah berserakan di tengah jalan. Bagusnya Ny.Y mengenakan helm yang telah dikaitkan sampai bunyi klik! Hal yang sepele tapi berarti sangat besar ketika hal yang tidak diinginkan terjadi di jalan.

Kejadian Nn.X dan Ny.Y mengundang perhatian pengguna jalan yang lain sehinga seketika TKP menjadi ramai. Tapi perjalanan masih jauh sehingga aku dan ayah melanjutkan perjalanan setelah mendapat sekilas info itu tadi. Sepanjang jalan aku jadi tertarik untuk memperhatikan kondisi jalan. Ternyata lubangan-lubangan di aspal itu bertebaran hampir di 30 titik sepanjang kurang lebih 15 kilometer menuju rumahku. Mulai dari lubang yang besar dan cukup dalam, lubang yang luas tapi dangkal, bahkan lubang lubang kecil yang bertebaran. Padahal ini adalah jalan provinsi yang seharusnya menjadi perhatian khusus bagi semua petinggi pemerintahan. Apakah pajak yang selama ini dibayar masih belum cukup menutupi biaya perbaikan dan perawatan jalan? Atau mungkin belum menemukan waktu yang pas untuk melakukan perbaikan jalan? Entahlah… Bagaimana mungkin pembangunan akan menjalar ke pelosok terpencil jika jalan raya provinsi yang berada di kabupaten saja sudah luput dari perhatian. Bukan ungkapan pesimis tapi lebih condong pada ketidakpercayaan yang sebenarnya sama saja dengan pesimis. Tapi besar harapan rakyat kepada pemerintah untuk selalu meningkatkan kualitas sarana dan prasarana di bidang perhubungan khususnya jalan raya. Karena jalan raya adalah akses yang ada di semua provinsi dan digunakan sehari-hari sehingga sangat dekat dengan masyarakat.


kalo banjir gini, harus tau dimana aja lubang2nya


tapi sudah ada beberapa perbaikan..



Posted By: miel

oh my road

Share:

Post a Comment

Facebook
Blogger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us

About Us

Advertisment

Like Us

© just me... All rights reserved | Theme Designed by Blogger Templates